~ Goes Cihaurbeuti - Ciamis ~
Teman blog yang saya banggakan, Goes kali ini saya masih seputaran Gunung Sawal, tepatnya Cipalasari kecamatan Cihaurbeuti. Trek ini lebih kepada semak teman, ya hasilnya pulang goes saya malah gatal-katal kaki, karena saya ga pake pelindung ataupun celana panjang. Tapi kembali yah.. yang namanya hobi susah sih, mau apapun itu tetap saja senang.
Medan yang Cukup Edan
Mengenai medan bisa dikatakan trek ini cukup sulit teman, banyak turunan jang curam-curam belum lagi bebatuan yang pada menancap di tanah-tanah yang selalu menghadang setiap putaran roda kita, tanpa terkecuali. Ketelitian dan konsentrasi pada jalur benar-benar penentu keselamatan kita ketika berada di jalur seperti ini, ketika teman berpaling atau bahkan melirik kanan, kiri atau bahkan belakang dapat saya pastikan ketika melihat kedepan teman sudah bersiap-siap untuk terjatuh. Jadi apabila suatu saat teman bermain sepeda gunung fokus dan konsentrasilah kepada jalan yang sedang di lalui. Kemudian pengaturan rem yang bermain sangat tepat mulai dari rem belakang, depan serta keduanya, harus anda kuasai, karena apabila tidak, ya kembali imbalannya ya terjatuh. Badan juga harus seirama dengan sepeda serta jalan yang dilalui agar terjadi keseimbangan teman.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bersepeda mengitari pegunungan. Kembali kepetualangan hari Goes Cihaurbeuti, kita mulai berangkat dari CFD tempat kita berkumpul kemudian lanjut menuju rumah aki yang mana merupakan sahabat bleuseux di wilayah Cihaurbeuti ini, namun sayang Aki ga bisa ikut karena harus ngasuh anaknya, tapi tidak apa karena masih ada pak Tedi yang sama orang sini dan eksis dalam bersepeda, hingga kami memulai dengan menggoes hingga ujung jalan, yang mana hampir puncak. Nah dari sini kita mauk ke semak-semak dan masih menanjak teman, capenya kebina-bina deh.. setelah mendorong sepedah melalui semak-semak akhirnya kita sampai di atas gunung, dan langsung deh kita menuruni gunung sawal baigan cihaurbeuti ini dengan cepatnya berkelok-kelok dan beberapa kali meloncati akar dan lubang-lubang kecil, pokonya seru deh, tapi tidak selamanya demikian kitapun dihadapkan dengan turunan yang curam dan berbatu, ya bagi sebagian bikers yang berani tidak turun, tapi kebanyakan kita turun saja, cari aman. he.. he.. oh yan kali ini sahabat kita ada yang jatuh tersungkur ke depan karena ketika menuruni turunan yang curam teman saya yang bernama reza malah menggunakan rem depannya, ya otomatis ban belakang terangkat dan si reza ini jatoh tersungkur ke depan, dan parahnya lagi sepedahnya malah menimpa tubuhnya yang telah terjatuh. Hadeuh.. malang sekali nasib temanku ini. Kita bantu dia untuk bangkit dan menunggu hingga dia bisa kembali On, dan setelah beberapa lama kitapun lanjut.. kembali menuruni jalan penuh tantangan ini. Hingga masuk jalan desa beraspal.
Sempat Terseat Pula
Setelah memasuki jalan beraspal terdapat sebuah warung dan berhubung waktu sudah siang dan perut lapar, kitapun pesan liwet di warung ini, dan botram deh... Beres makan kitapun lanjutkan perjalanan dan kembali masuk ke semak dan well.. kali ini oke lah seru, saking serunya kita ambil jalan baru yang intinya tidak kita kenal dan well kita kesasar dan puter-pueter cari jalan, dan sayapun goes ke semak belukar untuk mencari jalan namun tidak ketemu juga. Namun kami tetap jalan sambil memikirkan kemana jalannya hingga akhirnya membawa kami mengitari jalannan pinggir selokan,karena biasany selokan akan nyambung ke pemungkiman. Kami sempat beberapa kali berhenti untuk melihat-lihat jalan yang menuju jembatan yang biasanya kami lalui, namun berhubung kita jalan sudah cukup jauh, saya katakan kepada penunjuk arah supaya tidak terfokus kepada jembatan, lebih baik kita ikuti saja jalan setapak yang menurun ini, karena yang namanya jalan menurun pasti akan berujung pada jalan, soalnya kita kan di gunung, ya kalopun tidak jalan raya jalan desa atau pemungkiman warga lah... dan penunjuk jalan pun menyetujuinya dan akhirnya saya didepan memimpin perjalanan. Karena saya itu niatnya emang bersepeda menuruni gunung jadi di dalam fikiran saya tidak ada yang namanya sebelah mana trek awal, sebelah mana kampung, sebelah mana jalan raya, atau apakah kita akan tersesat lagi, seluruhnya tidak ada dalam fikiran saya, yang saya fikirkan hanyalah menikmati jalan setapak yang menurun dan berkelok-kelok serta beberapakali merupakan jurang yang curam, ha... ha.. ini benar-benar sensasi yang luar biasa bagi saya... lama kelamaan jalan terus menurun dan kali ini saya tidak menggunakan rem secara maksimal dengan kata lain tidak di rem, dan waWwWWww... akirnya saya berteriak.. teriak karena sedikit tegang juga.. menuruni jalur gunung menggunakan sepeda dengan kecepatan yang lumayan... Eh ternyata sahabat lainnya dibelakangpun sama mengikuti akhirnya kita berteriak-teriak.. Wuuuuuuuuuuuuuuuuu..... hah.ah..a... dan sesekali senyum karena senang bisa menaklukan jalan... hingga tanpa di duga didepan ada kebun Ganas yang mana daun ganas itu kan berduri dan seettt..... duri-duri daun danas pun menyayat kaki, tangan dan badan, saya sempat berhenti karena perih... secara saya dan pak tedi ga pakai pengaman lutu jadi si daun ganas langsung melukai kaki, tapi kalo mata kita pake kacamata dan helm serta tangan panjang dan kaos tangan, jadi ga terlalu masalah kalo bagian atas mah. Dan setelah berhenti kitapun lanjut kembali melewati turunan hingga akhirnya masuk kebuh apa yah lupa lagi yang pasti bukan ganas, dan well saya melihat tembok ga tau itu tembok sumur atau kolam dan sampingnya merupakan tembok rumah dan yah.. itu rumah warga, kita terus melaju dan mendekati tembok yang ga tau sumur atau kolam dan akhirnya kita lewati kemudian belok kiri mendekati tembok rumah yang kemudian terlewati juga dan tembusdeh ke jalan aspal desa.. ha.a...a. akhirnya tembus juga kejalan. Disini kitapun nunggu yang dibelakang, dan setelah semua kumpul kita lanjut deh masih menuruni jalan desa ini hingga masuk jalan raya/provinsi yang nama daerahnya saya kurang tahu kalo ga salah sumberjaya deh. Dan disini kitapun saling pamit dan kembali menuju jalan kerumah masing-masing.
Goes Cihaurbeuti - Ciamis
Posting Komentar