Kendaraan Bermotor merupakan sebuah alat transportasi yang penting bagi manusia dijaman sekarang. Karena dengan kendaraan bermotor kita bisa menjangkau suatu tempat lebih cepat dan kitapun bisa memprediksi status sosial, pergaulan, dan pasangan seseorang dari sebuah kendaraan bermotor. Ya inilah gambaran tentang sebuah kendaraan dibenak saya pada masa itu.
Pada tanggal 18 April 2021 ini saya terfikir akan masa lalu saya yang cukup memprihatnkan, yah... mengapa dibilang begitu... di tahun 2006 lalu, orang lain sudah memiliki sepeda motor keluaran terbau semisal Mio atau Vario, keluarga saya mah masih berkutat dengan motor jadul yaitu GL 100 Tahun 80han, dan itupun digunakan bapak saya untuk kerja sehari-hari. Ya secara pendidikan moral hal ini tidak masalah, akan tetapi kenyataan dikehidupan kan tidak begitu. Jadi waktu itu ada perasaan minder dan malu gitulah... apalagi jika liat teman sebaya malah sudah pada dikasi motor baru oleh orang tuanya, rasanya tuh perasaan ini meronta-ronta pengen juga dibelikan, akan tetapi alhamdulillah otak ini masih bisa berfikir baik... jadi yasudah lah... dan tidak jarang saya gak bisa gabung karena tiak ada tumpangan.
Yang Paling Nyesek tuh pastemen pada boncengin cewek dengan motornya masing-masing ketika kumpul, sedang saya ? bawa sepeda ! Jiahhh...
Usia Remaja Tidak Punya Kendaraan Bermotor | Alhamdulillah
Narasi diatas itu lebih tepatnya pada masa saya menginjak usia remaja, maklum lah yah transisi dari masa kanak-kanak TK, SD beralih ke SMP dimana masa ini kita mulai memperhatikan penampilan dan ingin bergaul dengan satu tujuan yang sama dan umum pasti dialami oleh kita semua.... Yah.. untuk menarik lawan jenis. hahahah... benerkan.. bener ??.
Arrow adalah tempat saya tinggal, bersama teman dari masa TK kita satu sekolah, SD juga bersama, hingga SMP mulai berpencar saya ke SMP12 teman ada yang ke SMP2, 9, MTs pokonya berperncah deh, tapi meski kita berbeda sekolah tetap main ngumpul bareng lah.
Awal masuk SMP gak ada masalah karena naluri anak SD masih kebawa kita masih suka sepedahan bareng, akan tetapi menginjak kelas dua, mulai nih pada hijrah ke sepeda motor. Sedangkan saya masih diposisi yang tetap yaitu sepeda gowes.. pernah minta dibilikan motor kepada mamah tapi ya jawabannya gak punya uang, apa boleh dikata saya menerimanya dan memang harus bisa menerima. Karena saya dan teman Arrow sudah tidak sefrekuensi mau tak mau harus menyesuaikan diri dong, gak enak juga kalo tiap kali main harus cari tumpangan, alhasil tempat main saya perlahan bukan lagi dengan teman Arrow lagi melainkan dengan teman daerah cikunten dan sindanggalaih karena masih main sepeda.
Karena dunia ini tidak sempit, temukanlah duniamu
Beda lingkungan beda pergaulan juga tentunya, yang saya sukai gaul dengan barudak cikunten dan sindang galih tuh kita sama-sama tidak punya pacar, tidak pernah bahas pacaran yang ada hanya sepeda, ya upgrade sepedalah.. cari trek lah.. main ke komunitas sepeda lain lah.. dan ikut balapan sepeda, karena waktu itu masa-masanya balap BMX dan Road Race yang ramai.
Disini bukan berarti saya ada masalah dengan teman Arrow ya, kita baik-baik saja dan sayapun masih suka nongkrong bareng kalo malam minggu, hanya saja teman Arrow ini mereka sudah masuk masa pubertas masa cari-cari cewek dan pacaran gitu. Sedang saya belum kayanya karena waktu itu ada cewek satu SMP saya yang katanya suka kesaya dan sering main ke Arrow malah, tapi masalahnya karena mungkin saya belum masuk masa pubertas, jadinya ya feedback dari saya gak maksimal ya seadanya saja, secara sepeda dan sepeda yang saya urusi pada waktu itu, dan faktor utama yang sebenarnya yaitu saya minder gak punya sepeda motor hahaha... Alhasil cewek yang katanya suka kesaya eh malah deket sama teman Arrow. Tapi itu tidak jadi masalah sih, biasa aja.
waktu berlanjut hingga saya memasuki jenjang pendidikan selanjutnya yaitu sekolah menengah, dan saya masuk ke SMKN 2 Kota Tasikmalaya, yang pada waktu itu merupakan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional atau yang disingkat RSBI. Alasan saya masuk kesini sederhana saja, karena saya tau saya tidak mungkin kuliah, kembali sadar dengan keuangan dan yang kedua kepintaran, karena saya tidak banyak uang dan tidak pintar pula. Dan kembali saya belum punya motor alias Jalan Kaki.
Ok mungkin bagi orang tahun 80 han, jalan kaki kesekolah itu wajar karena pada masa itu motor jarang, jangankan motor angkot saja jarang secara jalan aspalnyapun terbatas, tapi di tahun 2008 beda, orang jasa kredit banyak otomatis motorpun berlimpah ruah.. tapi saya tetap jalan kaki. Kalaupun ada acara yang memerlukan motor saya pinjam motor kakak perempuan saya, dan seperti biasa masih Motor Jadul.. yaitu Astrea Prima 90 yes... udah jadul hasil hibah dari bu dhe lagih.. gubrakkk....
Dari Poster Iklannya pun tampak usianyakan inilah Astrea Prima |
Karena masa SMK ini saya hampir menghabiskan waktu seharian disekolah maka dari itu tidak ada hal menarik, bahkan pas kelas 12 saya sering menginap disekolah, alhasil singkat cerita saya lulus dan masih pinjam si Astrea Prima ini, oh ya selama di SMK dan selama saya pake motor Jadul Prima ini hanya 1 orang cewek yang pernah saya bonceng dan itupun teman satu kelas buak pacar.. intinya saya mah nyadar diri lah orangnya wkwkwk...
Alhamdulillah hal positif yang saya dapatkan dari tidak diberiknya kendaraan bermotor dan malah diberi pinjam motor jadul itu banyak sekali, tapi saya hanya akan sebutkan satu hal pentingnya saja, yaitu pertama saya dijauhkan dari dosa lawan jenis. Ketidak percayaan diri saya terhadap cewek karena tidak memiliki kendaraan bagus menjadikan saya tidak pernah berani melakukan pendekatan dengan cewek. Alhasil saya terbebas dari yang namanya :
- Bertatap-tatap mesra
- Berpelukan
- Berpegangan, ya masih mending jika hanya tangan yang dipegang, kalo yang dipegang bagian lainnya hayo... hahah....
- Saling menyakiti (Mutusin, Atau Diputusin)
Dosa itu pasti tercatat, sedang amal ibadah belum tentu diterima"
Menginjak Dewasa Masuk Dunia Kerja | Alhamdulillah Berkat Prima
Sebelum kelulusan SMK saya sudah kerja paruh waktu dengan menjadi guru les komputer di SDN Picungremuk 3 yang mana kebetulan bu dhe saya kepala sekolah di SD ini dan guru les sebelumnya sudah tidak bisa mengajar lagi, dan karena saya SMK jurusan komputer maka dari itu meminta untuk menggantikan mengajar anak di sekolah. Karena ini les atau lebih ke ekstra kulikuler waktunyapun dari siang sampai sore. Dan seperti biasa setiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu saya datang kesekolah dengan Astrea Prima. Ini berjalan kurang lebih 2 tahun. Dan kemarin tanggal 16 April eh anak yang saya ajari komputer waktu SD ada belanja pasir dan akar untuk channanya, sejak awal datang perasaan saya kenal wajah ini, dan saya tanya dulu SD nya di Picungremuk 3 ya ? eh.. dia jawab iya dan Aa teh yang dulu ngajar pake Prima kan ya?. saya jawab ya. Dalam hati mungkin prima ini jadi icon saya gubrakk...
Karena jadi guru komputer gak ada harapan jadi PNS mengingat saya lulusan SMK alhasil saya alih profesi kerja di sebuah CV Distributor buku yang awalnya bagian pembuatan LPJ yang kemudian menjadi sales. Dan kembali ketika teman kator saya kendaraanya Beat, Tunder, dan Supra. Saya masih dengan si Prima ini dan masih pinjam alias bukan punya saya, terus dengan siprima hingga saya memutuskan keluar dari CV dan memutuskan berjualan mandiri.
Foto saya mengirim majalah ke Padamulya Ciamis menggunaka motor Astrea Prima |
Dengan modal awal 900,000 saya belanja Majalah ke Dipo Mulyo pada tahun 2013 dan memasarkan produknya dengan berkeliling kota Tasikmalaya dan Ciamis, masih dengan si Prima ini. Bahkan hingga tahun 2015 saya kenal dengan seorang gadis yang kini jadi istri tercinta saya. Sayapun masih menggunakan Prima ini. Nah dari inilah cikal bakal saya percaya diri karena ada wanita yang cantik dan cerdas yang bisa menerima seorang pria yang baru merintis usahanya dengan modal minim serta motor tua boleh pinjam dari kakak perempuannya... Dan ya pria itu adalah saya sendiri, asli bukan setingan atau dengar dari cerita FTV.. Hubunganpun berlanjut hingga akhirnya Menikah.
Alhamdulillah Berkat Prima kembali saya temukan hal positif. Karena bukan hal mudah bagi seorang remaja baru lulus SMK dan lajang menggunakan motor tua ke tempat kerja yang semuanya menggunakan motor muda, selain dari segi tampilan yang enggak banget segi ekonomipun terbaca, karena kalo gak salah hanya dengan Dp. 1jt dan cicilan 400rb-an waktu itu sudah bisa dapet motor keren tapi saya masih menggunakan motor tua, jelas tampak ekonomi saya seperti apa. Dan belum lagi mogok disaat saya ngirim buku. Akat tetapi ada satu hal yang berarti bagi saya dari semua kisah ini, yaitu dengan menggunakan Astrea Prima ini saya bisa mendapatkan pasangan hidup yang mencintai saya apa adanya, karena tidak semua gadis dan keluarganya bisa menerima laki-laki berpenghasilan rendah dengan motor tua mana dapat pinjam pula... Akan berbeda cerita jika saya punya motor kekinian. Sebuah kalimat yang bapak katakan dan saya pegang hingga saat ini.
Tunjukanlah Siapa Saya, Bukan Siapa Dibelakang Saya"
Awal Berumah Tangga | Tanpa Prima
Seperti yang diawal cerita saya katakan bahwa Astrea Prima saya pinjam dari kaka perempuan saya jadinya pas saya nikah tidak saya bawa, alhasil awal berumah tangga kita tidak punya kendaraan bermotor sama sekali. Menyedikan bukan ? tapi bagi kami tidak, aslinya banyak hal yang mungkin bagi sebagian orang itu menyedihkan tapi kami tidak merasakan demikian, memang terkesan naif tapi aslinya kami menjalani hidup berumahtangga bahagia, bahkan satu tahun pernikahan kami hampir belum pernah cek cok apalagi berantem. Setiap kali saya perlu motor psati pinjam punya mertua, atau kaka ipar. Kadang saya suka berfikir istri saya punya 2 kaka laki-laki yang bisa dikatan mampu, bahkan yang satu mah bisa dikatakan bos merk lah untuk lingkungannya, tapi ko mereka tidak keberatan adiknya nikah dengan saya yang seperti ini. Saya hanya bisa bersyukur kepada Allah yang telah memudahkan segala urusan saya.
Sejarah sepeda motor Honda Astrea Prima ini asalanya milik Bu Dhe saya. berawal ketika kaka perempuan saya lulus sekolah dan perlu sepeda motor untuk operasional kesana kemari akhirnya bapak saya meminta kepada kakanya (bu dhe) dan akhirnya dikasihlah motor Astrea Prima ini.
Ketika suatu malam saya bertanya kepada istri, yang ayang itukan Cantik, tidak mungkin jika ayah tidak ada saingan, katanya pas ayah deketin dulu ada pria lain juga yang pake moge, tapi ko malah pilih ayah ?, dan inti jawaban dari istri tercinta "orang itu menawarkan masa sekarang, sedangkan ayah menawarkan masa depan". Saya hanya mengangguk-nganguk sambil melebarkan mata dan lekas tidur.
Sepeda Motor Pertama | Bersama Istri
Qodarullah selang 10 hari pasca kami menikah kami memiliki sebuah sepeda motor Honda Scoopy yang mana motor ini motor yang istri saya inginkan. Ceritanya waktu itu ditempat kaka perempuan saya bekerja, ada program pemberian untuk DP motor, karena kaka perempuan saya sudah punya motor akhirnya dikasihkan lah kepada kami, saya tinggal angsur saja bulanannya, dan untuk DP biar nanti saja jika saya sudah punya uang lebih. Alhamdulillah betapa senangnya kami karena untuk saat itu sepeda motor sangat penting mengingat saya seorang penjual buku keliling. Disisi lain ada juga kehawatiran saya tidak mampu menganggsurnya, karena penghasilan saya yang pas-pasan, bahkan jika secara logika manusia munkin kurang, akan tetapi istri tercinta selalu meyakinkan bahwa pasti ada rezekinya akhirnya istripun ikut berjualan buku dikota kelahirannya ini yaitu Banjar.
Foto hari ke 2 setelah turun dari dealer |
Tidak sampai disini 1 tahun kemudian Alhamdulillah istri positif hamil, dan setelah menjalani masa kandungan 9 bulan akhirnya istri saya melahirkan dengan selamat dan normal. Karena kondisi di Banjar tidak cocok dengan saya mengingat udaranya yang panas menjadikan anak saya keringetan terus hingga sela-selanya memerah memang katanya nanti juga akan terbiasa tapi saya tidak tega, akhirnya saya putuskan untuk kembali ke Tasik saja dulu karena udaranya adem, akirnya kami pindah ke Tasik. Karena istri punya relasi sekolah di Banjar, menjadikan kami sebulan sekali harus mengirim ke Banjar, dan kami pun selalu meminjam mobil Escudo tahun 90-an punya kaka perempuan saya jika jadwal ngirim buku. Sebenarnya saya bisa saja sendiri kebanjar untuk menggantikan istri saya, akan tetapi di dunia usaha seperti kami itu kurang baik, karena akan merenggangkan kedekatan kepada relasi, selain itu istri juga senang karena sebulan sekali bisa sambil mampir ke orang tuanya.
Sekali dua kali tidak menjadi masalah, akan tetapi makin kesini bapak saya makin mempersulit jika saya mau pinjam mobil kaka untuk ngirim buku, ada saja hal yang jadi alasan, mulai dari bensin, aksesoris rusak dan lain2 karena kaka perempuan saya tidak bisa nyetir biasanya bapak saya yang suka nyetir jadi intinya mobil itu suka dipake oleh saya dan bapak saya. Hingga suatu hari terjadihlah pertengkaran antara saya dan kakak perempuan saya, yang mana hari itu saya mau pinjam mobil buat ngirim majalah dan kaka saya mengiyakannya tanpa ada masalah apapun, dan sayapun menyiapkan buku yang akan dibawa. Eh besoknya pas mau saya pake mendadak jadi gak boleh, sayapun menanyakan alasannya, dan aneh-aneh seperti bukan dari pemikiran kaka saya, intinya seperti ada yang menghasut agar jangan jadi pinjemin mobilnya kesaya. Alhasil saya kebawa emosi kitapun cekcok, hingga saya pusing dan menyenggol motor scoopy dan jatuh hingga kaca sepion sebelah kiri pecah.
Istri hanya diam bingung dan tampak sedih, dan sayapun kembali merasa payah sekali, dalam hati berdoa kepada Allah semoga saya diberikan mobil agar bisa mengantar anak dan istri tanpa perlu pinjam keorang lain. Karena istri dan saya tidak mau merepotkan orang tua dengan menitipkan anak, dan saya tidak mau dititip ke babysister karena orang luar keluarga. Jadinya anak kami yang pertama ini selalu dibawa kemanpun kami pergi entah itu kerja apalagi main.
Sesulit apapun keadaan kita, jangan pernah menyalahkan orang lain apalagi tuhan yang tidak adil. Tetap tenang, selalu berfikir positif, dan tingkatkan produktifitas. Saling pengertian antara kita dan pansangan merupakan kunci mendapatkan solusi dan pertolongan dari Allah.
Sebuah Mobil | Untuk Anak dan Istri
Qodarullah setelah beberapa pekan kejadian cek-cok masalah pinjam mobil itu, Subhanallah.. Walhamdulillah.. Wallahu akbar.. Allah memberikan kami sebuah mobil yang sebelumnya saya mimpi-mimpikan.. kadang jika difikir sekarang tampak tidak percaya bisa secepat ini sungguh tidak ada yang mustahil bagi Allah.. yaitu sebuah Mitsubishi Mirage warna merah mulus, kinclong, kilometer rendah dan sudah di Modifpula.. Allah datangkan kerumah kami melalui kakak ipar saya yang merupakan sales Mitsubishi, atau lebih tepatnya kaka istri saya. Jika mengingat hal ini saya masih merinding juga..
Narsis dulu la ya.. biar kaya abegeh.... |
Disini saya tidak akan menceritakan bagaimana cerita mobil ini bisa Allah titipkan kepada saya. Insya allah saya akan buat postingan khusus ya, namun yang pasti dengan adanya mobil Mirage ini, Kami bisa bekerja bersama, bermanin bersama-sama, dengan nyaman, tanpa ada yang harus ditinggalkan, khususnya anak saya, bahkan relasi kamipun lebih menghargai kami. pokonya banyak dampak positif yang kami rasakan dengan adanya mobil ini. Kami berharap semoga dengan adanya mobil ini selalu membawa keberkahan dalam rumah tangga kami. Aamiin...
Boleh jadi kamu benci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS. Al-Baqarah : 216)
Posting Komentar