GINDA
  • Home
  • Hobi
    • Aquascape
    • Berkebun
    • Beternak
    • Mainan
  • Olahraga
    • Olahraga
  • Traveling
  • Love Story
  • Karir

Home ETALASE Mencoba Berkebun Sengon Laut Albasia

Mencoba Berkebun Sengon Laut Albasia

ginda Kamis, November 06, 2025 0

 Waktu itu tepatnya tahun 2018 saya masih tinggal di Kota Tasikmalaya, dan ketika main ke kampung halaman istri seperti biasa emang hampir seminggu sekali kita suka main kesini, di Kota Banjar. Ibu mertua memberitahukan bahwa wa Ida tetangganya menawarkan sebidang tanah. Pinggir jalan gak mah ? tanya saya. Engga malah dipasir. Pasir itu istilah tanah yang berada dibukit. Oh... gimanaya nanti kita coba fikir-fikir dulu deh.. Disepanjang perjalanan pulang saya dan istri membahas hal ini yang intinya kita okeh, tinggal saya mau tanya pendapat orang tua saya ditasik gimana, karena jujur pada waktu itu saya baru menikah 2 tahun jadi selalu meminta pertimbangan dari orang tua kita, kan mereka jauh lebih berpengalaman dong...

Setibanya di Tasik kami bahas hal ini dan ternyata senada dengan pemikiran kita yang namanya tanah itu gak akan busuk dan akan sangat bermanfaat apalagi jika kita bisa memanfaatkannya 

Meninjau Tanah yang akan dibeli

Singkat cerita saya ajak orang tua untuk berteransaksi pembelian tanah ini, dan seperti biasa bapak saya itu suka muter-muter dan mengambil keputusan sendiri, untung ada mamah mertua yang menengahi. Teransaki selesai dalam hati bagusnya digimanain ya ini tanah ?, mengingat ini tanah tadinya bekas kebun karet dan rumputnyapun tinggi-tinggipula duh... 


Ok untuk langkah awal kita bersihkan saja dulu tanah ini dari rumput liarnya, saya minta tolong ke bapak mertua untuk menyuruh temannya bernama mas Parno membersihkan tanah ini, dan bapak mertuapun langsung mengajak saya kerumahnya aja sekalian biar jelas, kita pun berangkat berjarak 2 KM dari rumah akhirnya saya bertemu dan membicarakan prihal pembersihan rumput dan batas-batas tanah hingga upah pembayaran. Deal.


PEMBERSIHAN RUMPUT LIAR | Langkah Awal


 Jadi tidak hanya ilalang tetapi senggani banyak ditanah ini yang seperti diketahui rumput ini tuh udah kaya pohon kayu aja yang batang dan akarnya tidak mudah ditebas seperti rumput lainnya, dan emang senggani kayanya bukan rumput sih... Mas parno mengerjakannya selama 6 hari, jadi tiap hari dia berangkat pakai sepeda ke rumah mertua saya, nah dari rumah mertua dipinjami motor menuju Pasir dimana letak tanah yang baru saja saya beli, tentu dengan perbekalannya dong... Cukup ribet kan...

Jika dibandingkan sebelumnya pengerjaan 6 hari ini sudah bersih, rumput yan setinggi dada sudah tidak ada, tapi saya itu entah gimana maunya sampai bersih banget, Alhasil selebihnya saya kerjakan bersama sepupu saya Galih dari Indihiang kebetulan dia tinggal disaya selama sekolah di SPMA, mana dia juga tuh sekolahnya SMK pertanian, jadi ya ibaratnya sambil praktek gitu.


Karena saya jauh dari Tasikmalaya yang memakan waktu 1 jam perjalanan menuju sini, jadi kita kerjakan di hari libur saja, yaitu Sabtu & Minggu jadi nginep satu malam ngerjain dua hari. Seperti itulah sampai tanah benar-benar bersih dari yang namanya rumput. Tapi ya berhubung dikerjakan oleh 2 orang dan seminggu sekali jadi kadang rumput keburu tumbuh lagi.

Disela-sela waktu saya masih berfikir mau ditanami apa ini tanah, buah apa kayu, kalo sayuran gak mungkin karena harus diurus secara telaten. Dari berbagai pertimbangan dan sharing dengan orang-orang yang biasa saya bicara dan dengan mempertimbangkan jarak, waktu, dan perawatan akhirnya saya putuskan untuk menanamn Sengon saja, atau disini namanya Albu.


MENANAM | Sengon Laut

 Untuk penanaman saya minta bantuan bapak saya dari tasik untuk ikut mempersiapkan lobang tanam dan penanaman, karena bapak saya itukan masa kecilnya didesa dan tentu sudah tidak asing jaman dulu dalam berkebun seperti ini, mengingat kebun kayu kake saya lumayan. Jadi tahap awal kita bikin lobang dan dibiarkan dulu selama seminggu. Setelah itu barulah kita cari bibit pohon sengon terdekat, di Banjar ini ada dua tempat dan saya pilih di tukang taman daerah Pataruman.

Ada hal yang saya ingat waktu itu tukang taman menghubungi saya sudah di jalan dekat kebun boleh minta bantuan untuk menurunkan, tanpa fikir panjang saya datang eh ternyata supirnya baru kecelakaan masih make perban dan jangka dia maksain untuk ngirim. Waduh...

Senang banget bibit sudah tiba, tapi ternyata untuk membawa ke Pasir itu gak gampang kaka.... kalo dipikul buset pegel, udahlah akhirnya bapak saya rakit aja ember cat dikasih palang dibelakang jok motor,  jadi motor mertua revo merah bener-bener berjasa pada kebun ini, sayang sekarang sudah gak ada karena dijual. Lanjut cerita sedikit demi sedikit saya angkut ke tanah yang sudah kita siapkan pelan tapi pasti akhirnya 200 bibit sampai ditanah kosong dan siap untuk ditanam.

Jadi untuk sengon itu banyak jenisnya yang saya minati sengon laut dan sengon solomon, yang paling bagus itu sengon solomon tapi harga yang agak mahal dan tidak tau apa bedanya, jadi cari aman saja tanam sengon biasa saja deh..

Pada proses penanaman ternytata bapak itu apik dia bawa tali agar sejajar lurus, dalam hati yah... padahal langsung aja. Dan ada satu lagi masukan dari sepupu saya itu bahwa baiknya kalo menanam itu pagi atau sore agar gak kepanasan disiang hari, hmm... masuk akal juga sih. Dan kita laksanakan tentunya dengan telaten dan apik kita tanam pokonya sepenuh hati banget deh...


MERAWAT | Sengon Laut

Dok 2018

Tahap inilah yang paling malas dan bener-bener harus ada tekad dan motivasi, karena pasca penanaman kita kan kasih pupuk sedikit tapi entah kenapa rumput tumbuhnya cepet banget... apalagi dengan waktu yang hanya seminggu sekali bener-bener membuat saya kewalahan jika harus memastikan kebersihan kebun ini. Tapi Alhamdulillah pelan tapi pasti saya mencoba istiqomah dan tetap merawat hingga sengon yang saya tanam cukup tinggi.

Makin kesini rasa ingin ke kebun mulai berkurang alhasil yang tadinya seminggu sekali jadi dua minggu sekali bahkan kadang satu bulan sekali, tapi bukan tanpa alasan karena tanaman sengon yang kita tanam terbilang cepat tingginya, dan karena ini adalah tanaman kayu jadi saya fikir asal sudah mengalahkan tinggi rumput dan ilalang kayanya dia sudah bisa bertahan.

Dok. 2020

Memang teori yang mengada-ngada sih karena tetap yang namanya pertumbuhan baik tentu harus kaya nutrisi dan bebas gulma, makin kesini makin jarang saja saya mampir ke kebun sengon, hingga pada masa hampir 1 tahun lebih sama sekali tidak melihat kebun. Tapi Alhamdulillah masih tumbuh dan ada yang membesar dengan baik dan sebagian banyak tumbuh tidak maksimal bahkan ada yang mati.


Benar-benar yang namanya merawat itu sangat sulit ternyata. Semula saya mengejar penjualan atau sukur-sukur minimal bisa buat kusen atau atap rumah, atau dua-duanya deh... Tapi Alhamdulillah saya beres buat rumah tanpa mengganggu kebun sebgon ini. Nah dari sini saya mulai berfikir lagi kayanya ini akan saya biarkan sampai nanti jika saya memerlukan yah anggaplah mendukng penghijauan agar daerah sini kaya akan oksigen he...he....


Hingga hari ini pada tanggal 6 November 2025 saya belum membersihkan lagi rumput di kebun sengon ini, padahal sudah dua tahun saya pindah tinggal di Banjar tapi mengingat kondisi rumput yang sudah lebih dari 1 Meter tentu saya gak akan sanggup, atau menyuruh orang membersihkannya sayapun belum ada anggarannya. Jadi sementara biarlah alam bekerja secara alami.

Oh ya bulan kemarin saya coba tawarkan ke pengepul kayu eh ternyata dihargainya murah bangettt.... jadi makin mantap untuk saya biarkan tumbuh saja. Siapa tau kedepan saya akan buat lagi rumah yang ke 2, ke 3, 4, 5 dan seterusnya....


" AAMIIN "

Tags: BERKEBUN ETALASE
Share:
  • Next You are viewing Most Recent Post

Posting Komentar

Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar ( Atom )
Designed by OddThemes

Tentang Penulis

Saya Ginda, Saya seorang pedagang.

Hobi Bersepeda, Senang Aquascape , Berkebun dan Berternak. Profesi sebagai pengelola Distributor buku PAUD yang telah aktif sejak 2012.
Selengkapnya...

Stay Connected

Diberdayakan oleh Blogger.

Keseharian

  • BERKEBUN 1
  • KARIR 19
  • OLAHRAGA 21
  • Traveling 1

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *