Pagi 26 juli 2015 cuaca tampak cerah mentari mulai menampakan diri dengan warna khasnya menyebar di langit. Dan sayapun mulai bergegas mengambil handuk yang tergantung dan mandi dengan alunan lagu yang saya lantunkan dan ini pertanda rasa senang karena akan bertemu dengan yang terkasih. Inten Monita.
Berpakaian yang rapih rambut klimis dan parfum manfull melekat di setiap penjuru tubuh, yah inilah waktunya untuk berkencan. Tanpa berfikir lama saya keluarkan motor kemudian manasin mesin sambil sesekali berkaca disepion untuk merapihkan rambut dan Cusss..... Otw Kota Banjar Terkasih..
Setelah jalan selama 1jam lebih akhirnya sampailah saya ke kediaman Rumah wanita terkasihku Mimon. Oh iya Mimon ini panggilan sayang untuk Monita di Media Sosial. Kuinjakan kaki dihalaman rumah monita dan tampak keluarganya yang berada diluar sayapun bersalaman dan memohon maaf lahir dan batin, mengingat masih dalam suasana ramadhan, dan terkasih tampak keluar dari rumah dengan pakaian pink dengan kalung emasnya sungguh membuatku terpana dan takuasa untuk segera menghampirinya.
"Hey.. cie baju baru cie... Apa atu.... Cantiknya pacarku..."
Seperti itulah perkataan pembuka yang kemudian berhamburanlah gombalan-gombalan kecil yang sekali membuat ku dicubit oleh monita, dan memang inilah yang saya cari Gubrakk... disini kami berbincang sebentar dan tidak lama kemudian melanjutkan perjalanan sesuai rencana yakni ke Gunung Galunggung, Dalam hati sebenarnya saya agak males ke Galunggung mengingat sebulan sekali saya suka gowes kesini, namun berhubung Monita belum pernah kesini alhasil ayo deh, oh iya saya bilangin konon katanya kalo yang pacaran ke Galunggung suka putus lho yang... dan Monita bilang jangan percaya hal-hal yang kaya gitu musrik sayang, lagian siapa yang mau pacaran orang jalan-jalan ko :P
"Oh iya ya, jalan-jalan aja, dan aku jadi pemandu jalannya :P"
Sepanjang perjalanan Monita tampak berbeda dari biasanya, tepatnya tumben memluk dengan erat gitu, biasanya juga gak gini, dan sesekali saya liat wajahnya di sepion motor dan sudah bisa menebak apa yang dirasakannya. Saya hanya bisa bersyukur karena kami bisa saling senang satu sama lainnya. Setibanya di Kota Tasikmalaya kita beristirahat dulu sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Kabupatan Tasikmalaya tepatnya Galunggung. Kami beristirahat cukup lama ditemani dengan 2 gelas air minum, maklumlah banyak hal yang ingin diungkapkan selama 1bulan gak ketemu, Senang, Sedih campur deh... Sampai waktu menunjukan pukul 15 : 30 kita bergegas melanjutkan perjalanan.
Setibanya di pintu gerbang masuk Galunggung hari mulai tampak senja, dan saya bertanya pada monita apa bener mau jadi nih ke kawah, kemagriban ga apa? dan monita jawab dengan santai ya ga apa2 kenapa? takut? engga ko.. orang setiap bulan suka kesini ko :P. Mengingat hari makin sore saya mengajaknya ke kawah sebelah kiri tepatnya dimana gorong-gorong pembuangan air kawah berada, dan disini kita berfoto terlebih dulu dan melihat pembuangan air kawah yang cukup seram. Waktu menunjukan pukul 16 : 30, Yang udah setengah 5 sore ini, yakin mau naik ke kawah? iya ayo pengen tau ih.. Tangganya panjang lho yang... ya gak apa2 hmmm.. oke lah ayo.. dan kitapun setahap demi setahap menaiki anak tangga kawah Galunggung. sesampainya di tengah tangga kita kepinggir dan melihat pemandangan kebawah. Subhanallah... indahnya sejenak kita menikmati pemandangan ini dan kemudian melanjutkan perjalanan hingga tibalah kami dipuncak kawah Galunggung.
"Ko kawah nya gini ?!@# kirain teh ada lava ato gelembung-gelembung panas gitu."
Itulah komentar pertama dari Monita setibanya melihat kawah Galunggung dan itu pun persis seperti yang saya fikirkan dahulu sebelum tau kawah Galunggung seperti apa xixixixi.... Dan saya jelaskan bahwa ini kawah bekasnya aja dan sepertama saya kesinipun kawah sudah seperti ini, dan waktu saya kebawah pun air kawahnya dingin ko karena sumber air kawah ini dari gunung atasnya/induknya, oh iya dibawah kawah sana terdapat masjid dan tempat nyepi pula dan ada 1 warung yang menunggunya.
Kamipun berjalan-jalan disekeliling kawah ini dan sesekali berfoto bersama. Hingga waktu semakin sore dan kitapun memutuskan untuk segera pulang kembali ke banjar.
Meski terasa lelah namun ketika melihat senyum Monita rasa lelah seakan hilang begitu saja, oh iya kami beristirahat magrib di SPBU Perbu, dan kemudian lanjut menuju Banjar pulang ke kediaman Monita.
Posting Komentar